Senin, 15 November 2010

Wawali: Benahi Sistem yang Tercecer

Kota Bima,(SM).- Menjawab adanya berbagai pernyataan bahwa pembangunan di Kota Bima bergerak lambat dan kurang inovatif, Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin mengaku tanpa mengabaikan pembangunan secara bertahap, prioritas utama yang harus dilakukan pada tahun 2010 yakni membenahi sistem yang tercecer ke titik sentral agar berfungsi sesuai dengan fungsi dan berjalan dengan sistematis.
Saat ditemui di ruangannya, Sabtu (13/11) Rahman menjelaskan, ada banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dibenahi, yang paling penting yakni pengelolaan keuangan. Jika pengelolaan keuangan bisa dikembalikan sesuai dengan fungsinya, maka otomatis, pelaksanaannya akan berjalan dengan sistematis, tentunya pun didukung dengan kemampuan individu yang berkompoten dan paham dengan tugas dan kewajiban. “Sejak awal kita memiliki catatan buruk mengenai pengelolaan keuangan. Jika kita terus melakukan kewenangan diluar ketentuan, kita tidak akan segera bisa keluar dari catatan buruk itu,” ujarnya.
Sudah menjadi komitmen dia dan saudaranya (Walikota Bima HM. Qurais H. Abidin,red) untuk menjalankan dan menyelesaikan pembenahan sistem yang sempat tidak dijalankan dengan baik pada tahun sebelumnya. Jika tidak, maka dipastikan Pemerintah akan terus terpuruk dengan administrasi yang kurang tertib. “Ini baru penataan keuangan, setelahnya kita akan melakukan penataan aset lagi. Hal-hal inilah yang tidak boleh diabaikan, jika tidak kita lakukan sekarang, kapan lagi,” tanyanya.
Berangkat dari hal tersebut, Rahman mengaku, Walikota dan dirinya begitu selektif mengejar program pembangunan, namun bukan berarti mengabaikan pembangunan. Karena menurut mereka, pembenahan tetap menjadi skala prioritas.
Menurut Rahman, membangun bukanlah hal yang sulit, akan tetapi membangun juga harus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Dengan ketersediaan anggaran, keinginan untuk mewujudkan bangunan yang diinginkan oleh masyarakat, sangat mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, bukan itu yang menjadi tujuan utama sekarang untuk Pemerintah Kota Bima, karena kondisi pengelolaan keuangan masih terus dibenahi, keinginan tersebut diurungkan, sampai pada pengelolaan benar-benar tertib. “Nanti lah, tahun mendatang masyarakat boleh melihat apa yang akan kami perbuat dengan pembangunan. Sekarang yang perlu dilakukan yakni penataan sistem, karena prosesnya tidak semuda membalikan telapak tangan,” ujarnya. (SM.07)
Continue reading →

Polisi Amankan 9 Dus Bir

Bima, (SM). – Sebanyak sembilan (9) dus atau sebanyak 104 botol Minuman Keras (Miras) jenis bir Mmnh, warga Desa Talabiu Kecamatan Woha, berhasil diamankan pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Bolo pada Sabtu dini hari sekitar pukul 04.00.   
Kapolsek Bolo, AKP. Maulana, yang dikonfirmasi di ruang kerjanya, sejumlah Miras jenis bir milik warga Talabiu tersebut berhasil disita pihaknya di jalan
lintas utama depan Pegadaian Sila. Saat itu, pemilik mengangkut barang menggunakan kendaraan umum dari arah Kabupaten Dompu menuju Talabiu.   
Diakuinya, pengamanan Miras dari perempuan asal Kecamatan Woha itu berkat informasi dari masyarakat yang memberitahukan adanya pendropan Miras. “Begitu melihat mobil yang ditumpangi Mmnh masuk di kecamata Bolo, anggota yang telah dikerahkan langsung melakukan penahanan kendaraan umum itu,” ucapnya.
Selain mengamankan Miras, pihaknya juga telah melakukan pemeriksaan terhadap Mmnh. “Penyitaan sejumlah Miras ini semata karena informasi
dari masyarakat. Tanpa dukungan dan informasi dari masyarakat tentu kita tidak bisa berbuat banyak dalam memberantas penyakit sosial dan tindakan kriminal lainnya,” terangnya.   
Diharapkan pada seluruh lapisan masyarakat, untuk terus memberikan informasi pada pihaknya bila melihat dan mengetahui oknum-oknum yang menjual Miras supaya bisa ditindaklanjuti. “Mari kita sama-sama berantas Miras,“ ajaknya. (SM.11)
Continue reading →

Raperda RTRW Segera Diajukan ke Legislatif

Bima, (SM).- Selangkah lagi, Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Bima akan diajukan eksekutif ke legislatif. Saat ini, Pemerintah Kabupaten Bima tengah menunggu rekomendasi substansi dari Kementrian Pekerjaan Umum, setelah melewati semua proses.
Kasubid Tata Ruang Bappeda Kabupaten Bima, Taufikurahman, S.Sos, M.Si, menjelaskan,  pengajuan Raperda RTRW Kabupaten Bima yang akan dibahas DPRD Kabupaten Bima, memasuki tahap akhir. Saat ini, pihaknya tengah menunggu rekomendasi substansi dari Kementrian Pekerjaan Umum. “Tinggal menunggu  rekomendasi substansi hasil konsultasi teknis dokumen Rencana Tata Ruang Kabupaten Bima. Kalau rekomendasi dari Kementrian PU ini sudah diterima, Draf RTRW segera akan diserahkan ke legislatif untuk dibahas,” katanya.
Menurutnya, pProses penyusunan dokumen tata ruang wilayah sesuai amanat UU. Nomor 26 Tahun 2007, tidaklah segampang yang dipikirkan. Katanya, banyak hal yang mesti disiapkan sesuai proses dan mekanisme yang disyaratkan aturan. Belum lagi adanya perbedaan pemahaman terkait substansi penulisan, mekanisme dan alurnya, termasuk proses sampai dikeluarkannya rekomendasi substansi yang berjenjang dan cukup rumit.
“Semua tahapan harus dilalui dan dibahas secara terpadu menurut mekanisme yang disyaratkan dalam undang-undang, termasuk tahapan konsultasi teknis dengan BKTRN di Jakarta tanggal 11 – 15 oktober 2010, yang sampai saat ini kita menunggu hasil rekomendasinya,” pungkasnya.
Beberapa hari yang lalu dilakukan sosialisasi RTRW Provinsi NTB yang dilakukan di Bappeda Kabupaten Bima. Dengan telah disosialisasikannya RTRW Provinsi NTB, Draft Perda RTRW Kabupaten Bima otomatis disesuaikan dan akan segera diajukan ke pihak legislatif untuk dibahas, namun sebelumnya masih menunggu hasil konsultasi dengan Badan Kordinasi Tata Ruang Nasional. (SM.03)
Continue reading →

STKIP Bima Boyong Menpora Cup

Mataram, (SM).- Pertandingan beberapa cabang olah raga dalam memperebutkan piala Menteri Negara Pemuda dan Olah Raga serta Piala Rektor Universitas Mataram (UNRAM) yang dihelat sejak pekan kemarin, berakhir Ahad (14/11). Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Bima menggondol juara umum dalam pertandingan tersebut.
Cabang Olah Raga (Cabor) sepak bola, merupakan tandingan penutup. Kesebelasan STKIP Bima, berada diposisi teratas setelah mengalahkan kesebelasan UNRAM dengan skor 2-1 dalam laga final di lapangan UNRAM, Ahad kemarin. Dua gol untuk kemenangan Kampus beralmamater kuning itu diborong oleh Hafid (7).
Mustamin, M.Sc, ketua rombongan STKIP Bima, melalui HP selulernya, Ahad kemarin, mengaku bangga dengan prestasi yang ditorehkan mahasiswanya. Kata dia, dalam memperebutkan Piala Menegpora dan Rektor UNRAM, STKIP Bima berada posisi juara umum, setelah tim sepak bola dan atlet panjang tebing STKIP Bima meraih juara pertama.
Dijelaskannya, untuk cabang sepak bola, selain mendapat piala kesebelasan STKIP Bima juga mendapat uang pembinaan dari penyelenggara. “Meskipun minus supporter, namun adik-adik mahasiswa menunjukkan permainan hebat sekaligus menundukkan lawannya. Semangat adik-adik mahasiswa, memberikan kebanggaan tersendiri bagi Kampus,” urainya.
Kata Mustamin, perebutan Menpora Cup di Mataram, mempertandingkan tiga cabang olah raga, masing-masing sepak bola, bola voli dan panjat tebing. Pada Cabor bola voli, tim STKIP Bima hanya mampu berada pada posisi kedua setelah dikalahkan tim IKIP Mataram dalam laga final. “Kalau di cabang voli, sebenarnya adik-adik mahasiswa kita sudah tampil maksimal. Tapi kita maklumi sajalah, karena factor tuan rumah bias mempengaruhi apa saja,” ketusnya.
Mustamin menambahkan, prestasi yang diperoleh tim STKIP Bima dalam pertandingan tiga Cabor tersebut, tak lepas dari do’a dan dukungan masyarakat kampus serta komponen-komponen lainnya. “Prestasi yang diraih ini tak lepas dari dukungan serta do’a dari masyarakat kampus STKIP Bima,” ucapnya.
Sekedar diketahui, pertandingan memperebutkan Menpora cup dan Rektor Unram cup telah ditutup secara resmi oleh Pembantu Rector Universitas Mataram, Ahad kemarin. Dalam upacara penutupan itu, dihadiri pula oleh Dirjen pembinaan sarana dan prasana olahraga Menpora RI. (SM.04)
Continue reading →

Diduga Pneumonia, Dirujuk ke RSUD Bima

Bima, (SM).- Bayi  Iromansyah (5 bln), warga Desa Samili Kecamatan Woha mengalami demam yang cukup tinggi bahkan tidak turun-turun. Kondisi tersebut memaksa tim medis PKM Woha merujuk pasien tersebut ke RSUD Bima.
Nur Asiah, orang tua pasien mengatakan, Iromansyah menderita panas dan asma setelah diberi imunisasi dari PKM Woha Selasa (9/11) di RT 03 Lama. Dua hari kemudian setelah imunisasi, terang Asiah, Iromansyah mengalami panas dan Asma. Lanjutnya, sebelum itu Iromansyah tidak mengalami penyakit yang demikian.
“Karena panasnya tidak turun dan asma, saya langsung bawa ke PKM Woha. Derita anak saya ini terjadi setelah dilakukan imunisasi”, papar Asiah, Sabtu (13/11) di PKM Woha sebelum dirujuk ke RSUD Bima.
Lanjutnya, melihat kondisi anaknya, Asiah dan suaminya Muhtar menjadi panik. Pasalnya, Iromansyah adalah anak pertama dari pasangan warga Desa Samili itu.
Sedangkan perawat PKM Woha, Siti Masita yang dikonfirmasi mengatakan, kondisi bayi Iromansyah dibawa ke PKM Woha dalam kondisi panas. Melihat kondisi yang demikian, terangnya, pasien harus di opname. Makanya, sejak Kamis (11/11) Iromansyah dirawat di PKM Woha. “Iromansyah di bawa ke PKM dalam kondisi suhu badanya cukup tinggi, dan terpaksa kami rawat inapkan”, ujar Masita.
Menurutnya, kondisi suhu badanya yang tidak menurun sehingga menimbulkan penyakit Pneumonia atau penyakit Asma. Jadi, bukan efek samping dari imunisasi sebagai penyebab kondisi Iromansyah panas dan asma. Bayi Iromansyah yang berumur 5 bulan itu dirawat selama 3 hari di PKM, namun tanda-tanda suhu badanya tidak turun maka pihak PKM Woha harus merujuknya ke RSUD Bima. “Kami terpaksa merujuk ke RSUD Bima malam ini juga”, tandas Masita. (SM.12) 
Continue reading →

Atasi Kekurangan, Sekolah Minta Partisipasi Komite

Bima, (SM).- Mengatasi berbagai masalah menyangkut sarana dan prasarana  pendidikan, SMPN 2 Belo menggelar rapat komite yang berlangsung, Rabu pekan lalu di aula sekolah setempat.
Kepala SMPN 2 Belo, Drs.H.Rusman A.Wahab mengatakan, berbagai masalah menyangkut sarana dan prasarana guna menunjang kegiatan belajar mengajar maupun keamanan lingkungan sekolah, maka diharapkan partisipasi orang tua murid maupun wali murid dan sangat mendesak sifatnya untuk di realisasikan.
Hingga sekarang, SMPN 2 Belo belum memiliki meubeler maupun raungan laboratorium yang presentatif. Peralatan laboratorium yang dimiliki, kini di simpan dalam gudang. Kalaupun mau praktek harus dikeluarkan dari gudang. Karena minimnya meubeler, waktu praktek siswa harus antri bahkan dibawa ke ruangan kelas yang risikonya sanagt tinggi menyangkut keamanan peralatan laboratorium. “Untuk membangun dunia pendidikan, tidak cukup hanya bantuan pemerintah. Namun partisipasi orang tua siswa mutlak dibutuhkan”, harap Rusman yang ditemui, Sabtu kemarin di sekolahnya.
Kondisi sekolah yang demikian, pihaknya harus bermusyawarah dengan komite guna menanggulangi kekurangan itu. Dari hasil musyawarah tersebut, ditetapkan bantuan untuk komite sebesar Rp 10.000,- setiap siswa per bulannya, sehingga dalam setahun dana komite ditarik sebesar Rp 120. ribu per siswa.
Dana yang terkumpul itu nantinya, papar Rusman, akan digunakan untuk membangun parkiran siswa dan guru. Juga untuk membuat meubeler laboratorium, serta membangun tembok keliling sekolah.
“Saya minta bantuan komite, karena mengingat dana BOS tidak cukup.  Dana BOS habis digunakan untuk bayar tenaga pendidik dan keperluan KBM yang lainya”, aku Kepala Sekolah.
Pentingnya pembangun tempat parkiran motor siswa dan guru, pasalnya, sekarang sudah banyak siswa yang datang ke sekolah menggunakan sepeda motor. Motornya di parkir di alam terbuka, sehingga rawan kerusakan akibat terkena sinar matahari dan hujan.
Mengapa mesti dari dana Komite, karena sekarang dengan adanya Peraturan Pemerintaah yang baru, bahwa dana DAK tidak dapat dikelola lagi oleh sekolah. DAK mulai tahun anggaran 2011 mendatang sudah dialihkan atau sudah ditender secara terbuka, jadi tidak ada lagi sumber keuangan  yang masuk ke sekolah selain dana BOS.
“Sekolah sekarang tidak ada lagi kewenangan mengelola dana DAK, sebelumnya pihak sekolah membangun sekolah ini juga ada dari dana DAK dengan pola swakelola”, jawab Rusman sembari menegaskan, tidak ada kata lain selain mengharapkan sumbangan dan partisipasi para orang tua siswa. (SM.12)
Continue reading →

Gandeng PGRI Bima, MPR Sosialisasi Kep. MPR

Bima, (SM).- Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) bersama Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bima akan melaksanakan sosialisasi hasil Keputusan MPR RI.
Sekretaris PGRI Kabupaten Bima, Amiruddin SPd mengatakan, MPR RI pada bulan Desember mendatang akan melaksanakan kegiatan sosialisasi hasil Keputusan MPR. Kegiatan Sosialisasi itu akan digelar di Paruga Na’e Kecamatan Woha tanggal 1 Desember 2010, akan hadir sedikitnya 300 orang guru terutama guru mata pelajaran PPKN. “Bulan Desember nanti, PGRI akan sosialisasi hasil Keputusan MPR-RI di Paruga Na’e Woha”, ujar Amiruddin, Sabtu (13/11) di SMAN 1 Belo.
Untuk itu, hari ini (Sabtu kemarin, red) dilaksanakan rapat dinas yang diikuti seluruh Kepala Sekolah dari SMP-MTs dan SMA-MA-SMK yang ada di wilayah Kabupaten Bima baik yang negeri maupun swasta, serta Kepala UPT Dikpora. Rapat Dinas  itu juga, turut dihadiri pengurus PGRI dan Dewan Pendidikan Kabupaten Bima.
Rapat tersebut dibuka Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga (Dikpora) Kabupaten Bima Drs A. Zubair HAR MSi. Selain sosialisasi hasil keputusan MPR-RI, rapat itu juga membahas mengenai Ujian Nasional dan penyambut hari ulang tahun PGRI RI ke-65 serta hari Guru Nasional.
“Sosialisasi hasil Keputusan MPR RI itu ada 4 pilar kebangsaan yaitu Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara RI tahun 1945, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”, terang Amirudin. (SM.12)
Continue reading →

Dikes Gelar Pertemuan dengan Potensi Media

Kota Bima, SM).- Tiga Kepala Bidang Dinas Kesehatan (Dikes) Kota Bima masing-masing Kepala Bidang Promosi Kesehatan (Promkes), Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Sabtu (13/11) menggelar pertemuan dengan sejumlah Media massa di Aula Puskesmas Mpunda dengan tujuan mempererat kemitraan. Pada kesempatan yang sama pula, tiga Kabid memaparkan sejumlah program kesehatan yang sedang dan akan dilaksanakan.
Kepala Bidang Promkes, Jufrin, S. Kep yang menjadi pemateri pertama menjelaskan bagian programnya yang kini tengah dijalankan yakni, Lurah Siaga. Keberadaan Lurah Siaga, guna meningkatkan program kesehatan yang ada di tingkat Kelurahan, dengan melakukan identifikasi dan survey awal lingkungan serta bertugas memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang arti kebersihan dan menjaga kesehatan. Survei dan identifikasi tersebut dijadikan formula untuk segera mengantisipasi perkembangan penyakit yang lebih meluas. “Hampir di 38 Kelurahan, Lurah Siaga sudah terbentuk,” ujarnya.
Jufrin melanjutkan, petugas yang ada pada Lurah siaga yang beranggotakan sebanyak 20 orang itu, diambil dari warga kelurahan setempat, serta didampingi oleh beberapa orang dari tenaga Kesehatan. “20 petugas siaga tersebut mendapat SK dari Kelurahan setempat. Selain melakukan identifikasi awal, didalam Lurah Siaga, juga memiliki tenaga pendonor dan tenaga tanggap bencana. Mereka nantinya akan menjadi garda terdepan untuk bekerja,” tambahnya.
Untuk mempercepat penanganan kesehatannya juga, Jufrin menerangkan, di Kelurahan juga akan memiliki kendaraan Ambulan. Model kendarannya bisa Motor dan Mobil. Penggunaannya pun akan di SK kan oleh Kelurahan setempat. “Kendaraan ambulan itu sebenarnya kendaraan masyarakat setempat, namun ditetapkan untuk dipergunakan sebagai kendaraan Ambulan apabila adanya sesuatu yang emergency. Tentunya pun berdasarkan hasil kesepakatan dengan pemilik kendaraan,”
Mengenai anggaran, Jufrin mengakui, semua operasional yang ada di dalam Desa Siaga, memiliki anggaran yang jelas, dan itu bersumber dari Anggaran Provinsi.
Berikutnya, Kepala Bidang P2PL, Sunarti, SE pun memaparkan tentang penyakit HIV/AIDS. Kata dia, hingga Oktober 2010, sudah ada lagi masyarakat Kota Bima sebanyak dua orang yang terjangkit virus HIV/AIDS. “Beberapa hari yang lalu kami melakukan pemeriksaan di 20 orang Waria. Hasilnya, dua orang positif terjangkit HIV/AIDS,” ungkapnya.
Untuk kasus penyakit yang hingga kini belum ditemukan obatnya, Sunarti mengaku, sudah empat orang warga Kota Bima yang meninggal. Tahun 2008 dan 2009 masing-masing sebanyak dua orang.
Menurutnya, jenis penyakit tersebut sangat berbahaya, jenisnya bisa menular jika melalui darah, Air Susu Ibu (ASI), lubang Vagina, cairan sperma. Jika sudha terjangkit, maka seseorang akan penurunan kekebalan tubuh dan diikuti dengan berbagai penyakit penyerta. “Gejala awalnya penyakit ini, munculnya demam tinggi dan berkepanjangan. Daya tahan tubuh menurun drastis,” terangnya.
Untuk itu, dirinya mengharapkan kepada masyarakat Kota Bima akan tidak melakukan hubungan bebas, serta berhati-hati memilih pasangan. Tidak hanya itu, dirinya meminta agar penggunaan alat cukur tidak dilakukan dengan semabarangan, karena berpotensi terjadinya penyebaran penyakit.
Lantas apa bentuk antisipasi Dikes Kota Bima untuk menaggulanginya? Sunarti mengaku, dalam waktu dekat akan melakukan pemeriksaan 100 warga masyarakat Kota Bima, terutama Waria. “Dari sejumlah kasus sebelumnya, virus mematikan ini lebih banyak menyerang waria,” ungkapnya.
Bagian terakhir, Kepala Bidang KIA, Khadijah, HMS menjelaskan beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya kematian ibu dan bayi saat melahirkan. Yakni, tiga terlambat, terlambat dijalan untuk dibawa ke RSUD atau Puskesmas, terlambat sarana dan prasarana serta terlambatnya penanganan. Selain itu, ada faktor empat terlalu, yakni terlalu muda, terlalu tua, terlalu banyak dan terlalu dekat jarak melahirkannya.
Sedangkan, yang harus dilakukan untuk menuju persalinan yang sukses, lanjut Khadijah, seluruh persalinan harus ditangani oleh bidan dan dokter, jika pun ada dukun, tetap harus memakai tenaga Bidan dan Dokter. Berikutnya, jika gawat, secepatnya dibawa ke RSUD serta Puskesmas terdekat dan yang terakhir jika terjadi abortus (Keguguran), pun harus secepatnya dibawa ke RSUD dan Puskesmas.
Dipenghujung kegiatan, Jufrin menambahkan, adanya pertemuan dengan media, karena tidak bisa dipungkiri media menjadi salah satu bagian penting untuk memberikan informasi kepada masyarakat terutama di bidang kesehatan, sehingga kedepannya mampu meningkatkan derajat kesehatan di Kota Bima. (SM.07)
Continue reading →

Pemkot Buka Jalan di Kelurahan Lewirato

Kota Bima,(SM).- Sejak tahun 2008 silam, Pemerintah Kota Bima menjanjikan akan membuka salah satu jalan di Kelurahan Lewirato menembus jalan lingkungan Sadia (Kini sudah masuk wilayah Kelurahan Lewirato,red). Janji tersebut kini akhirnya direalisasikan. Jalan seluas enam meter tersebut, direncanakan rampung pertengahan 2011 mendatang.
Ahad kemarin, warga Kelurahan setempat menggelar gotong-royong di jalur jalan tersebut. Tidak hanya menggunakan tenaga manusia, alat berat milik Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman (DKPP) Kota Bima pun sudah ditempatkan di jalan tersebut. Hadir saat itu juga, Lurah Lewirato dan Camat Mpunda membantu warga.
Kepala DKPP Kota Bima Drs. H. Azhari melalui Kasi Pelayanan DKPP, H. Muhammad Din, selaku Dinas yang dipercayakan oleh pemerintah setempat mengerjakannya mengatakan, Pemerintah Kota Bima sudah memberikan kepercayaan kepada DKPP untuk mengerjakan pembukaan jalan tersebut. “Wakil Walikota Bima H. A. Rahman H. Abidin sudah menyerahkannya ke DKPP untuk mengerjakannya hingga rampung,” terang Din.
Kata dia, tidak ada persoalan komplain pemilik tanah oleh warga pada pembukaan jalan itu, karena lokasi jalan hanya mengambil tanah milik SMKN 3 Kota Bima dan SMAN 2 Kota Bima, serta beberapa tanah wakaf.
Lanjutnya, setelah pembukaan jalan itu rampung, sekitar bulan Maret dan April, akan dilakukan pengerasan, seterusnya sekitar pertengahan tahun 2011, pekerjaan akan rampung dilakukan.
Ditempat yang sama, Camat Mpunda Kota Bima, Drs. Is Fahmi saat ditemui mengatakan, pembukaan jalan tersebut memang sudah direncanakan sejak Pemerintahan mantan Walikota Bima Drs. HM. Nur A Latif, dan kini dilanjutkan oleh pemerintahan yang sekarang.
Menurut dia, jika dilihat dari kebutuhan masyarakat, jalan tersebut memang harus secepatnya di buka untuk pelancaran transportasi. Karena jalur transportasi yang berada di jalan Pendidikan (Jalan depan SMAN 2 dan SMKN 3 Kota Bima,red) sudah seringkali macet, terlebih pada pagi dan siang hari. (SM.07)

Continue reading →

Peringati HKN, Pemkab Gerak Jalan Santai

Bima, (SM).- Memeriahkan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46 serta HUT Korpri ke-39, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima bersama Dinas Kesehatan (Dikes) setempat menggelar gerak jalan santai, Ahad (14/11).   
Dalam acara gerak jalan santai tersebut, diikuti ratusan peserta dari seluruh aparat Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) maupun Kabupaten dan Kecamatan  serta masyarakat umum. Kegiatan itu mengambil star dari terminal Desa Bolo Kecamatan Madapangga melintasi jalan utama hingga Gedung Serba Guna (GSG) Lapangan Kara Kecamatan Bolo. Peserta gerak jalan santai, dilepas Bupati Bima, H. Ferry Zulkarnaen, ST yang didampingi Hj. Indah Damayanti Putri dan Wakil Bupati (Wabup) Drs. H. Syafruddin H. M. Nur, M. Pd, yang juga didampingi Hj. Rustina.   
Ketua Panitia pelaksana gerak jalan santai, H. Hefdin mengatakan, menyambut beberapa hari besar nasional tersebut, pihaknya telah melaksanakan berbagai kegiatan yang dimulai sejak 1 November lalu. Benytuk kegiatan dimaksud yakni, Bhakti Sosial (Baksos), penghijauan, serta sejumlah jenis kegiatan lainnya. “Pada puncak peringatan HKN, digelar gerak jalan santai,” jelas Sekretaris Dikes Kabupaten Bima itu.   
Lanjutnya, dalam peringatan HKN ke-46, Dikes mengambil tema, ‘Mari kita tingkatkan semangat Kepdulian, Komitmen, dan Gerakan Nyata Malayani Masyarakat Kabupaten Bima’ dengan sub tema. ‘Jika Sakit, Segera Berobat, Tingkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta biasakan Cuci Tangan Pakai Sabun demi terciptanya masyarakat yang sehat.   
Dengan HKN ini, dirinya meminta pada seluruh jajaran Dikes agar lebih meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat dengan menggerakan seluruh kemampuan yang dimiliki demi tercipta dan mewujudkan masyarakat Kabupaten Bima yang sehat jasmani dan rohani.   
Pantauan SM lagi, acara gerak jalan santai tersebut disiapkan door prize, bagi peserta melalui pengundian kupon dengan hadiah utama tiga (3) unit sepeda motor jenis Revo, ratusan hadian hiburan lainnya seperti Kulkas, Televisi dan Laptop serta sejumlah hadiah hiburan lainnya. (SM.11)
Continue reading →

Selain Marmer, Nitu Memiliki Sarang Burung Sariti

Kota Bima, (SM).- Kelurahan Nitu Kecamatan Rasanae Timur, selain memiliki potensi batu marmer rupanya di wilayah tersebut menyimpan banyak potensi lain, diantaranya sarang burung sariti dan mata air yang sangat bersih. Keberadaan potensi tersebut terutama sarang burung sariti perlu ditindak lanjuti melalui kajian ekonomis sehingga potensi yang ada dapat menjadi sumber Pendapatan Asli daerah (PAD) Kota Bima.
Wakil Walikota Bima, H.Arahman,SE melalui Kabag Humaspro Setda Kota Bima, Lalu Sukarsana, S.Ip kepada Wartawan seusai kunjung kerja di Kelurahan Nitu, Ahad (14/11) menyatakan, dengan keberadaan  marmer, sarang burung sariti dan mata air bersih, akan dapat digunakan untuk kebutuhan hidup masyarakat sekitar dan juga dapat dikelola untuk air mineral karena airnya sangat bersih dan layak untuk dikomsumsi.
Selain meninjau lokasi air dan sarang burung sariti yang berlokasi di So Sariti yang ditempuh dengan jalan kaki sepanjang 5 KM, H.Man (sapaan akrab Wakil Walikota Bima) juga menijau pemukiman warga Nitu yang saat ini mengharapkan sentuhan dari pemerintah terutama fasilitas pelayanan kesehatan  seperti Puskesmas karena selama ini warga sangat membutuhkan pelayanan kesehatan yang terjangkau.
Selepas kunjungan ke Nitu, H. Man yang didampingi Sekda Kota Bima Drs.H.Tajuddin, Asisten I dan Asisten II berserta sejumlah Kepala Dinas (Kadis) melanjutkan kunjungan ke lingkungan Oi Fo’o untuk melihat persiapan lokasi pemukiman warga Kadole yang rencananya akan dipindahkan karena masuk areal rencana tambang marmer yang saat ini sedang ditata, diantaranya sarana jalan, jembatan dan juga di tempat tersebut akan dibangun fasilitas sekolah dan Puskesmas Pembantu (Pustu) yang merupakan sarana fital yang sangat dibutuhkan masyarakat. (SM.04)    
Continue reading →

Penghijauan di Kota Bima Belum Terarah

Kota Bima, (SM).- Wakil Walikota Bima, H.Arahman,SE menyatakan, selama ini kegiatan penghijauan sudah sering kita lakukan namun belum terarah dan belum terfokus.

Hal ini dikatakan H.Arahman di hadapan Sekda Kota Bima, Asisten I dan beberapa Kepala Dinas saat meninjau kegiatan penghijauan yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dikes) yang merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-46 tingkat Kota Bima di Dana Traha, Sabtu (13/11).
Menurut H. Man, Dinas Kehutanan (Dishut) Kota Bima harus membuat pemetaan wilayah untuk penentuan lokasi yang akan dilakukan penanaman kembali atau penghijauan. Selain itu, SKPD harus diberi tanggung jawab untuk menanam kembali pada areal hutan yang telah gundul untuk mengembalikan fungsi hutan.
Dijelaskanya, kegiatan penghijaun semacam ini lebih kental nuansa seremonialnya saja, muncul ketika ada suatu kegiatan, setelah itu hilang seiring berjalannya waktu, dan yang patut disayangkan bahwa lokasi yang dijadikan areal penghijauan adalah areal yang sudah sering dilakukan penanaman kembali, “ini suatu hal yang mubajir”, tegas H. Man sebagaimana dikutip Kabag Humaspro Setda Kota Bima, Lalu Sukarsana, S.Ip.
.
Kata dia, jika nanti Dishut mampu merealisasikan harapan tersebut nanti akan ditindak lanjuti dengan SK Walikota Bima terkait wilayah binaan untuk penghijauan, hal ini agar ada tanggung jawab dari masing – masing SKPD pada wilayah binaannya.
Selama ini setelah menanam, kebiaasan kita tidak diikuti dengan pemeliharaan dan perawatan, sehingga kita tidak tahu sejauh mana keberhasilan dari penghijauan yang dilakukan, kebiasaan ini harus dirubah, setiap wilayah yang harus dilakukan pemulihan harus terbagi habis untuk masing – masing SKPD ataupun organisasi lainnya dan mereka harus diberi tanggung jawab sepenuhnya, selain pemetaan hutan.
Mantan Anggota DPRD Kota Bima ini juga mengatakan, ada rencana Pemkot Bima untuk pemetaan taman, nantinya taman – taman yang ada akan diberikan tanggung jawab masing – masing SKPD, langkah ini dinilai sangat efektif untuk memelihara taman – taman yang ada.
Sementara itu Plt. Kepala Dikes Kota Bima, dr. H. Bahtiar H.Hasan mengatakan, kegiatan penghijauan ini melibatkan seluruh pegawai Puskesmas, pegawai Dikes serta mahasiswa Sekolah Kesehatan yang ada di Kota Bima. Jumlah tanaman yang ditanam adalah 300 pohon yang terbagi dalam 3 jenis pohon yaitu pohon mahoni, sangon dan asam.
“Kami janji akan berusaha maksimal agar pohon yang ditanam hari ini dapat tumbuh dengan baik, yakni dengan melakukan pemagaran dan pola siram dengan menggunakan tetesan dari air yang diisi dari botol infuse. Kami harap Walikota Bima memberikan kepercayaan kepada kami dari Dikes Kota Bima agar kawasan hutan yang ada di Dana Traha menjadi bagian dari binaan kami”, pintanya.
Pada kegiatan penghijauan tersebut, Wakil Walikota Bima, Sekda Kota Bima, Asisten I dan Kepala Dikes Kota Bima juga ikut menanam pohon bersama sejumlah pegawai Dikes dan mahasiswa sekolah kesehatan. (SM.04)
Continue reading →

Dana Stimulan Harus Dikelola dengan Baik

Kota Bima, (SM).- Hj.Yani Marlina, isteri Walikota Bima, HM. Qurais H.Abidin menyatakan, jika dinilai dari jumlah, sentuhan dana stimulan yang diberikan pemerintah kepada kelompok Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera  (UP2KS) belum mampu memenuhi kebutuhan anggota, namun jika dana yang sedikit ini mampu dikelola dengan baik, insya allah dana tersebut mampu mengembangkan usaha kelompok dan dirasakan juga oleh masyarakat lainnya.
Hal ini dikatakan Hj. Yani selaku pembina TP PKK Kota Bima saat memberikan pembinaan TP PKK Kelurahan Rite yang merupakan bagian dari kunjungan kerja dirangkaikan dengan  penyerahan secara sembolis dana bantuan bergulir sebanyak Rp 20 juta untuk UP2K  Permata Rite bertempat di Kelurahan Rite, Sabtu (13/11).
Dijelaskannya, selama ini masyarakat memiliki pemahaman yang keliru terhadap sejumlah dana bergulir dan bergilir yang diberikan pemerintah sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat dan kelompok usaha, masyarakat selalu beranggapan bahwa dana yang diberikan adalah dana cuma – cuma yang tidak perlu dikembalikan, padahal dana tersebut akan diupayakan untuk terus bergulir sehingga kelompok usaha dan masyarakat lainya juga mendapatkan kesempatan yang sama.
“Hal ini sangat merugikan masyarakat lain, untuk itu harus mampu kita rubah dan UP2K memiliki tanggung jawab moral agar dana – dana yang dikucurkan dapat berhasil guna dan berdaya guna”, tegasnya.
Lebih lanjut Hj. Yani mengatakan, selama ini TP PKK merupakan mitra kerja pemerintah dalam mendukung program pembangunan hal ini terlihat dari 10 Program Kerja PKK, dan sebagai bentuk perhatian pemerintah atas sinergitas yang terbangun selama ini, Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB melalui TP PKK Kota Bima memberikan dana stimulant untuk UP2KS yang ada di Kota Bima yang pengelolaannya selalu berada di bawah pengawasan pemerintah.
“Untuk itu saya harap agar anggota UP2KS dapat memaksimalkan dana stimulan yang diberikan dapat mengembangkan usahanya sehingga ada peningkatan pendapatan keluarga, jangan sampai dana bergulir ini digunakan untuk hal – hal yang bersifat konsumtif. Disamping itu, kewajiban- kewajiban lain harus diperhatikan juga seperti bayar iuran dan simpanan wajib”, jelasnya.
Kepala Dinas Koperindag Kota Bima, Drs.Muhaimin mengatakan, Dana Stimulan yang diserahkan kepada UP2KS Permata Rite Kecamatan Raba adalah berkat koordinasi TP PKK Kota Bima dengan Dinas Koperidag Kota Bima. “Kami harap agar amanah yang diberikan ini dapat dipertanggung jawabkan dengan sebaik – baiknya, kelompok UP2KS diharapkan mampu memanej keuangan dengan baik agar dapat berkembang dan memajukan kelompok”, harapnya. (SM.04)
Continue reading →

Jumat, 12 November 2010

Pungli, Seret Nama Kepala UPTD Dikpora

Bima, (SM).- Isu Pungutan Liar (Pungli) terus menghiasi jajaran Dinas Dikpora Kabupaten Bima, kini muncul dugaan penarikan uang di Sekolah Dasar se-Kecamatan Woha oleh oknum kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas (UPTD), HMA.
Setiap Sekolah Dasar telah dipatok nilai yang harus disetor, yakni masing-masing Rp100 ribu. Ironisnya, penarikan dana berlabel pengadaan keramik lantai dengan dalih pemulihan nama baik Pimpinan Proyek (Pimpro) kantor UPTD setempat.
Kepala Dinas Dikpora Kabupaten Bima, Drs. A.Zubair H.AR disebut-sebut oleh oOknum Kepala UPTD sebagai Pimpro pembangunan gedung yang ditinggal rekanan, tanpa melanjutkan item pekerjaan pemasangan keramik lantai setempat.1
Salah seorang Kepala SD inisial AH kepada Koran ini membenarkan, tingkah oknum Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Woha HMA yang menarik dana pada setiap sekolah sebesar Rp100 ribu. “Sudah dua kali kami setor uangnya”, aku sumber.
AH meceritakan, penarikan dana tersebut gagasan langsung Kepala UPTD Dikpora dalam sebuah rapat bersama dengan para Kepala-kepala sekolah di Kecamatan Woha. Dalam rapat tersebut, kata AH, Kepala UPTD meminta sumbangan dana diperuntukan bagi pengadaan keramik lantai pada kantor UPTD Dikpora Kecamatan Woha. “Memang di kantor itu belum ada keramiknya tapi kenapa banyak sekali uang dikumpulkan”, herannya.
Untuk sekolahnya, papar AH, telah menyerahkan dua kali senilai masing-masing Rp100 ribu. Kata dia, pada dasarnya pihaknya tidak memiliki dana di sekolah untuk memenuhi permintaan sumbangan dimaksud. “Terpaksa kita siasati dari dana lain”, terangnya.
Dana tersebut kata AH, tidak diserahkan langsung oleh pihaknya kepada Kepala UPTD, akan tetapi ada staf UPTD yang datang “tagih” di sekolah. “Dua kali kita serahkan bertepatan dengan pencairan dana BOS”, ungkapnya.
Kepala UPTD Dikpora Kecamatan Woha, HMA yang dikonfirmasi di kediaman pribadi A.Zubair, Kamis kemarin, awalnya membantah menarik dana di setiap SD di Kecamatan Woha. “Tidak ada kita tarik maupun potong dana di sekolah”, elaknya.
Belakangan HMA akhirnya mengakui kepada Koran ini pernah menarik dana pada setiap SD se Kecamatan Woha masing-masing sebesar Rp100 ribu. Dana yang ditarik itu untuk pegadaan keramik lantai kantor.
“Soalnya di kantor kita belum ada keramiknya. Saya memintai sumbangan kepada sekolah tersebut untuk mengadakan keramik sekaligus menjaga nama baik Pimpro yaitu pak Zubair. Dana itu bukan untuk saya pribadi”, akunya.
HMA mengaku, dari 31 unit SD yang ada di Kecamatan Woha, masih ada beberapa sekolah yang belum menyerahkan dana sumbangan tersebut. “Pokoknya masih ada sekolah yang belum serahkan. Yang tahu persis bendahara”, akunya lagi.
HMA membantah dana yang ditarik kepada sekolah tersebut sudah dua kali yang dikumpulkan. “Tidak benar sudah dua kali. Baru satu kali saja. Siapa orang yang bilang seperti itu? Tolong dikasi tahu saya”, tepisnya.
Ia mengaku tidak pernah menyuruh kepala sekolah mengambil dana BOS untuk memenuhi permintaan sumbangan tersebut. “Terserah kepala sekolah mau mengambil dana yang mana. Saya tidak pernah menyuruh mereka ambil dari dana BOS”, tegasnya. (SM.06)
Continue reading →

Anak Discoursing, Orang Tua Marah Besar

Kota Bima, (SM).- Lantaran tidak menerima hasil keputusan pihak sekolah, yang memberikan hukuman scoursing setahun kepada DA, siswi salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kesehatan di Bima yang digrebek warga Kelurahan Lewirato karena diduga mesum, orang tuanya ngamuk-ngamuk di Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bima, Kamis (11/11).
Dari pemberitaan Koran ini sebelumnya, DA warga Desa Sondosia bersama rekannya WA warga Desa Karumbu, Sabtu (6/11) lalu digrebek warga Kelurahan Lewirato karena diduga berbuat mesum dengan dua orang pria yang bekerja di Rumah Tahanan (Rutan) Kabupaten Dompu. Akibatnya, dua pasangan tersebut digelandang oleh Satpol PP Kota Bima hingga berujung scoursing pada siswa tersebut.
Setelah mengetahui anaknya discoursing, orang tua DA mendatangi Kantor Satpol PP Kota Bima. Di sana orang tua DA memaki-maki, karena hukuman yang diterima anaknya terlalu lama, sehingga tidak diperbolehkan mengikuti sekolah selama setahun. Saat itu juga, orang tua DA, meminta bantuan Satpol PP untuk mendatangi pihak sekolah tempat anaknya menimba ilmu agar sedikit memberikan keringanan.
Orang tua DA tidak hanya melampiaskan kemarahannya kepada anggota Pol PP Kota Bima. Wartawan Koran ini juga yang saat itu berada di kantor Pol PP Kota Bima menjadi sasaran kemarahannya. Dia merasa jengkel, akibat dipublikasikan di media, anaknya mendapatkan hukuman.
Kepala Satpol PP Kota Bima, Drs. H. Mahfud, MPd saat ditemui di ruangannya, Jum’at kemarin mengatakan, dari hasil penggrebekan warga Kelurahan Lewirato, hanya orang tua DA yang bertandang di kantornya. “Memang orang tua DA (terutama ibunya) tidak bisa menahan emosi setelah anaknya menerima hukuman dari sekolah”, ujarnya.
Kata Mahfud, pernyataan DA dalam berita acara, dia dan temannya berada di rumah Her (pria pegawai Rutan yang juga digrebek) tidak melakukan apa-apa. Mereka enggan keluar, karena di sekitar rumah Her banyak pemuda.
“DA dan WA mengaku tidak melakukan apa-apa. Apalagi melakuan hubungan mesum seperti yang dituduh warga setempat”, terangnya mengutip pernyataan DA.
Tetapi, apapun pernyataan dari DA dalam berita acara tersebut, merupakan dasar kebijakan dari sekolahnya mengambil keputusan. “Kemungkinan besar, sekolah DA memberikan scoursing karena melihat sisi lain dari kejadian tersebut dan memberikan efek jera bagi pelaku dan siswa lain untuk tidak melakukannya lagi”, terang Mahfud.
Di tempat terpisah, Kepala SMK Kesehatan Bima Sehat dan Ketua Yayasan Harapan Bunda berusaha ditemui Jum’at kemarin tidak ada di tempat. Salah seorang stafnya mengaku, kedua orang tersebut keluar. Namun menurut pengakuan dari salah seorang staf Yayasan Harapan Bunda membenarkan dua orang siswa SMK Kesehatan Bima Sehat tersebut sudah diberikan hukuman scoursing selama satu tahun. Keputusan tersebut diambil setelah beberapa saat pihak sekolah menerima Berita Acara dari Pol PP Kota Bima.
Dijelaskannya, DA dan WA, murid kelas II SMK Kesehatan Bima Sehat, kesehariannya di sekolah memang sering malas mengikuti pelajaran. Pertimbangan itu juga yang mendasari keputusan sekolah untuk melayangkan hukuman kepada dua sioswa tersebut. (SM.07)
Continue reading →